Renungan Remaja GenYes!

Renungan Remaja GenYes! terbit pertama kali pada bulan September 2004. Sudang mengantungi ISSN No. 1829-9016 renungan ini memiliki motto : Bacaan Saat Teduh Bagi Generasi Gaul Fans Berat Yesus!. Dalam edisi cetak, covernya menampilkan remaja-remaja Kristiani berprestasi. Saat ini renungan GenYes! berhenti terbit, namun akan terbit setelah memperoleh partner yang pas untuk melayani kaum remaja. Terima kasih untuk dukungan doa Anda.

Tuesday, May 02, 2006

“Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku.” (Matius 24:9)

Setiap Senin, pukul 08.00 ada apel di sekolah. Kurang 15 menit, semua siswa dan guru tampak telah berbaris rapi. Sementara saya dan temanku John masih di luar kompleks sekolah. Dari jarak 200 meteran saya melihat pak Eman berdiri di depan pintu gerbang. Aku baru sadar bahwa hari itu saya bertugas membacakan doa. “Wuzzz…” Segera saya menyelinap masuk dan menempati tempat petugas apel pagi itu.Di luar dugaan bahwa teman saya John bersembunyi di belakang kios ibu Gerson, di samping sekolahan.
Usai apel, pak Eman segera mengumpulkan para siswa yang datang terlambat. Otomatis, si John terkena jarring razia ‘terlambat’ apel. Semua siswa tanpa memandang status jenis kelamin dihukum berlutut di depan kelasnya masing-masing selama satu jam pelajaran pertama. Sudah gitu, mereka juga masih dihadiahi ‘jeweran’ telinga yang membuat John semakin benci pada pak Eman. Sejak peristiwa itu, John semakin membenci pak Eman. Bahkan hingga sekarang mantan petinju amatir di kota Kupang, NTT itu masih belum berdamai dengan sang guru yang juga adalah pelatih tekwondo itu.
Nah, jika Anda masih menyimpan dendam kesumat dengan guru atau pun sesamamu, maka segeralah berdamai. Tak ada ruginya untuk mengirimkan kartu ucapan selamat Natal atau Paskah, sekaligus meminta maaf pada yang bersangkutan.

“Kamu harus terlibat untuk memberi pengaruh. Tidak ada yang terkesan dengan catatan menang kalah sang wasit.”
(John H.Holcomb)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home