Renungan Remaja GenYes!

Renungan Remaja GenYes! terbit pertama kali pada bulan September 2004. Sudang mengantungi ISSN No. 1829-9016 renungan ini memiliki motto : Bacaan Saat Teduh Bagi Generasi Gaul Fans Berat Yesus!. Dalam edisi cetak, covernya menampilkan remaja-remaja Kristiani berprestasi. Saat ini renungan GenYes! berhenti terbit, namun akan terbit setelah memperoleh partner yang pas untuk melayani kaum remaja. Terima kasih untuk dukungan doa Anda.

Tuesday, May 02, 2006

Undangan

“Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.” (Matius 22:9)

Belum lama ini, teman saya bercurhat bahwa dirinya baru saja berantem sama ceweknya. Masalahnya sih, sepele. Seminggu sebelumnya mereka mendapat undangan dari gereja untuk menghadiri acara KKR dan pelayanan di gerejanya. Tiba hari H-nya, sang cowok ternyata lupa. Soalnya malam itu dia dapat undangan makan malam bersama teman-teman sekantornya. Pada hal si cewek sudah uring-uringan nunggu di rumah, berharap sang arjuna cepat datang. Maklum acara KKR akan terjadi di sebuah hotel, Jl. Jaksa, Jakarta Pusat dan dimulai tepat pukul 19.00 WIB,.
Entah lupa atau sengaja, sang cowok sama sekali nggak ingat akan undangan KKR itu. Dasar, teman ini jarang ke gereja, sehingga mungkin sulit mengalokasikan waktu untuk datang pada acara religius. “Gue memang bersalah, karena selain undangan KKR, juga ada undangan makan malam. Dan saya sepertinya lebih egois terhadap cewek gue,” ungkapnya separu menyesal.
Sulit memang jika kita punya prinsip untuk lebih memilih hura-hura dari pada hadir dalam acara kebaktian di gereja. Tapi, kalau terus-terusan melakukan hal yang sama: lebih memilih menghadiri undangan makan dari pada undangan ke gereja, ah saya rasa sulit, ya! Memang, kata orang meninggalkan manusia lama, lebih sulit dari pada meninggalkan pacar atau orang yang sangat kita cintai dalam hidup kita. Meskipun demikian, Yesus terang-terangan berbicara lewat Injil Matius, soal mengharagi undangan keselamatan. Jadi, jangan sampai lupa terus-terusan. Masa depan Anda bisa berabe bung!

“Aku tidak setuju dengan perkataanmu, tetapi akan kupertahankan sampai mati hakmu untuk berkata seperti itu,” (Francois M.A. Voltaire)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home