Sesuatu
“Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah” (Mazmur 37:21)
Setiap kali hendak membeli sesuatu saya biasa menabung dulu. Setelah terwujud, saya dengan hati-hati memeliharanya biar bisa awet. Karena kalau untuk menggantikannya lagi toh butuh waktu dan pasti lama prosesnya. Jelas, saya tidak bisa menggantikan sesuatu yang rusak itu dengan yang baru.
Jika ada rasa tertarik, temanku meminjam. Dia pun berjanji akan mengembalikannya pada waktunya. Mungkin saya terlalu percaya, jadi langsung memberikan barang pinjaman itu kepada teman. Tau-taunya, janjinya meleset. Bahkan, saat dikembalikan sudah dalam keadaan rusak. Saya pikir, sial benar ! Wong, saudaraku saja tidak saya ijinkan, kok sampai saya bisa nuruti rayuan si teman itu.
Pernahkah anda meminjam barang orang, lalu tidak mengembalinnya? Atau kembalikan , tetapi dalam waktu yang lama, bahkan sudah dalam keadaan rusak. Sesuatu, atau barang yang anda pinjam dari orang lain itu haruslah dirawat. Tidak hanya punya pinjaman, tetapi barangnya sendiri (milik pribadi) juga harus dijaga supaya tidak cepat rusak. Alkitab, dalam Mazmur yang disinggung di atas, adalah mengingatkan kita akan mengharagi sesuatu dengan baik. Sebab semua yang ada di dunia ini adalah ciptaan Tuhan. Kecuali barang-barang elektronik, heandphon, misalnya. Tapi juga harus melalui manusia.
“Untuk memulai yang baru, kita harus mengakhiri dulu yang lama.” (Kris King)